DIY - Cara Membuat Lampu UV Sendiri
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Cara Membuat Lampu UV Sendiri
Saat ini cukup banyak orang-orang yang menggunakan lampu UV.
Hal ini tentu karena kegunaannya yang cukup beragam mulai dari mendeteksi uang palsu sampai dengan sterilisasi alat-alat medis atau barang.
Apalagi dengan merebaknya pandemi virus Covid-19, maka lampu UV ini semakin banyak digunakan untuk mensterilkan barang atau ruangan.
Lampu UV ini dipercaya dapat menghasilkan cahaya dan radiasi unltraviolet yang dapat membunuh jamur, kumah, bakteri, dan mikroorganisme berbahaya lainnya.
Semenjak pandemi virus Covid 19 ada, lampu ini cukup populer dan banyak digunakan terutama untuk fasilitas umum seperti hotel, rumah makan atau restoran, rumah sakit, sekolah, perkantoran dan lainnya.
Selain sifatnya yang mudah digunakan dan pancaran sinarnya yang dapat mensterilkan tanpa harus bersentuhan fisik dengan objeknya, harganya yang relatif terjangkau juga menjadi pertimbangan lampu UV ini semakin banyak digunakan.
Jika kalian cari di market place tentunya banyak sekali model dari lampu UV ini mulai dari yang murah sampai yang mahal berdasarkan kegunaannya.
Karena paparan UV sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya jika terpapar dalam waktu lama, tersedia juga UV box dimana lampu UV tersebut sudah dilengkapi dengan box sehingga cahaya tidak menyebar.
Lampu UV ini juga dijual dengan harga bervariasi, tergantung merek dan daya lampu.
Namun sebenarnya dengan barang-barang bekas atau cukup membeli komponen elektroniknya yang relatif murah kalian dapat membuat lampu UV ini sendiri.
Menentukan Lampu untuk Membuat Lampu UV Sendiri
Untuk membuat DIY lampu UV ini, ada beberapa jenis lampu UV yang bisa kalian dapatkan di market place.
Mulai dari jenis lampu UV nya ada jenis A, B dan C dan bentuk lampunya ada yang berbentuk TL (Tubular Lamp) atau biasa disebut dengan lampu neon dan LED.
Namun yang paling mudah didapat dan dirakit disarankan kalian menggunakan lampu UV bentuk TL.
Lampu bentuk ini juga cukup sering digunakan dan membutuhkan komponen elektronik yang relatif sedikit (modulnya relatif murah dan mudah didapatkan).
Sebagai gambaran saja untuk membuat lampu UV dengan menggunakan LED, kalian harus memerlukan driver (power supply) untuk step down dan PCB untuk menempatkan chip LED nya.
Untuk jenis lampu UV nya sendiri kalian dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Jika lampu UV digunakan untuk mendeteksi uang palsu atau sebagai penghias aquarium, kalian dapat menggunakan lampu UV jenis A atau B.
Sedangkan jika lampu UV digunakan untuk sterilisasi, maka kalian gunakan lampu UV jenis C.
Namun perlu diperhatikan untuk lampu UV C karena sifatnya yang berbahaya perlu dibuatkan box khusus sehingga paparannya tidak terkena bagian tubuh manusia.
Memilih Rumah Lampu dan Komponen Lainnya
Setelah kalian memilih lampu UV TL nya, barang berikutnya yang dibutuhkan adalah rumah lampu TL.
Kalian dapat menggunakan rumah lampu TL bekas atau dapat membuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada.
Oh ya yang perlu diperhatikan lagi juga adalah ukuran lampu TL yang digunakan harus disesuaikan dengan rumah lampu TL nya.
Setelah itu barang yang terpenting lagi selain lampu TL nya adalah ballast.
Ballast ini berguna untuk membatasi arus yang masuk ke dalam lampu TL sehingga lampu TL dapat menyala terus sesuai dengan umur pakainya.
Jika kalian menggunakan rumah lampu TL bekas, biasanya ballast ini sudah ada di dalamnya.
Jika pada rumah lampu TLnya tidak terdapat ballast, maka kalian dapat membeli ballast tersebut di market place.
Ada beberapa tipe ballast yang dapat kalian pilih, namun di pasaran sendiri secara umum hanya terdapat 2 tipe ballast yang tersedia, yaitu ballast tipe induktor dan ballast elektronik.
Kalian dapat memilih salah satu dari tipe ballast tersebut.
Perbandingan Ballast Lampu
Adapun perbandingan dari tipe ballast tersebut adalah:
Bentuk dan bobot
Ballast induktor memiliki bentuk seperti trafo yang memiliki inti yang disusun dari lempengan-lempengan besi, karena itu juga bobot dari ballast ini relatif lebih berat dari pada ballast elektronik.
Sedangkan ballast elektronik hanya menggunakan komponen elektronik dan PCB yang biasanya sudah all in one dan tinggal pasang ke lampu TL saja, karena isinya hanya komponen elektronik ballast ini relatif lebih ringan daripada ballast induktor.
Komponen tambahan pendukung
Ballast induktor dapat menyalakan lampu TL jika dipasangkan juga starter.
Starter ini berfungsi untuk memanaskan filamen pada lampu TL pada saat awal yang membuat lampu TL berpendar setelahnya.
Sedangkan pada ballast elektronik tidak memerlukan komponen tambahan lainnya.
Instalasi
Instalasi ballast induktor relatif lebih sulit (walaupun rangkaiannya mudah) karena semua modul terpisah dan perlu dihubungkan dengan kabel, timah dan solder.
Sedangkan kebanyakan dari ballast elektonik lebih simpel, hanya tinggal plug n play.
Cukup dengan memasangkan kedua terminal ke lampu saja.
Durabilitas
Karena hanya menggunakan induktor dan starter saja, kebanyakan dari ballast induktor cukup tahan lama selama tidak terjadi short circuit.
Untuk ballast elektronik, karena menggunakan komponen elektronik di dalamnya, maka umurnya bergantung dari kualitas komponennya.
Keunggulan dan kelemahan
Ballast induktor :
- Ballast ini tidak dapat instan on, perlu waktu untuk memanaskan filamen dengan starter dan terkadang perlu beberapa kali berkedip terlebih dahulu sebelum menyala.
- Mengeluarkan bunyi mendengung pada saat nyala.
- Jika input listrik tidak baik, lampu mudah sekali untuk flicker (berkedip).
- Memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada ballast elektronik (ballast akan panas pada saat beroperasi)
Ballast elektronik :
- Ballast ini membuat lampu dapat instan on (menyala dengan cepat).
- Tidak mengeluarkan bunyi mendengung pada saat beroperasi.
- Sudah terdapat regulator sehingga mencegah lampu flicker jika input listrik sedang tidak baik.
- Efisiensi yang dihasilkan lebih baik daripada ballast induktor.
Setelah semua bahan tersedia, maka yang perlu kalian lakukan adalah merangkaikannya dengan lampu TL.
Untuk rangkaiannya sendiri kalian dapat melihatnya di ballast.
Baik itu ballast induktor maupun elektronik terdapat gambar rangkaian listriknya jadi sangat mudah untuk merangkaikannya.
Setelah merangkaikan semua komponen sesuai dengan gambar rangkaiannya, maka yang kalian lakukan tinggal menghubungkannya ke sumber listrik PLN dan lampu UV dapat digunakan.
Baik ballast induktor maupun ballast elektronik membuat lampu TL menyala dengan baik terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.
Sekian informasi lengkap mengenai cara membuat lampu ultraviolet sendiri, semoga bermanfaat ya!
Jangan lupa untuk membaca artikel bermanfaat lainnya di S-gala.com!
Download juga aplikasi S-gala.com di playstore handphone kalian untuk mendapatkan promo dan peluang bisnis menarik dengan potensi untung jutaan rupiah per bulan!
Atau segera hubungi CS kami untuk penjelasan lebih lanjut.