Membuat Lampu Emergency Led Sendiri, Bisa Kok!
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Lampu emergency saat ini memang cukup mudah untuk dibeli, tapi sebenarnya ada alternatif lain yaitu membuat lampu emergency sendiri yang sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Selain bisa memperkaya pengetahuan tentang komponen elektronik, membuat lampu emergency sendiri juga membantu kita dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah elektronik.
Caranya?
Salah satunya dengan memanfaatkan komponen dari barang elektronik bekas. Kita bisa olah kembali menjadi barang yang lebih berguna.
Selain itu, kita hidup di masa dimana informasi sangat mudah untuk diperoleh, termasuk rangkaian lampu emergency. Mulai dari yang sederhana hingga yang memiliki banyak fitur, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Kali ini kita akan mencoba membuat lampu emergency sendiri atau disebut juga sebagai projek Do It Yourself (DIY) lampu emergency.
Kami akan menggambarkan secara detail contoh proses pembuatan Lampu LED dari awal hingga produk jadi.
Langkah berikut ini hanya gambaran secara umum, ya! Apabila dirasa perlu menambah proses atau mengubah detail dari salah satu langkah masih sangat mungkin dilakukan, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang mau dicapai.
==AS1==
Cara Membuat Lampu Emergency Sendiri
1. Tentukan Spesifikasi Lampu Emergency
a. Menentukan Jenis Lampu = LED
Pilihan lampu yang bisa digunakan adalah sbb :
- Bola lampu biasa
- Lampu hemat energi (LHE)
- Lampu Fluorescence (TL)
- Lampu Halogen
- Lampu HID
- LED
Untuk proyek kali ini, akan digunakan lampu LED dengan pertimbangan bahwa lampu jenis ini sangat hemat energi (efisien). Selain itu, LED sangat mudah untuk diperoleh, harganya juga cukup murah,. Selain itu cahaya yang dihasilkan juga cukup baik.
b. Menentukan Jenis Baterai = Li-ion
Ada beberapa pilihan baterai yang dapat digunakan sebagai sumber listrik cadangan saat tidak ada listrik dari PLN:
- Baterai primer atau baterai sekali pakai – Contoh : baterai zinc carbon dan alkali (biasa digunakan untuk jam dinding, kamera, dll), baterai silver oxide (biasa digunakan untuk kalkulator), dan baterai litihium (biasa digunakan pada jam tangan).
- Baterai sekunder atau bateraiyang bisa di-charge (diisi ulang) – Contoh : aki / lead-acid battery (biasa digunakan untuk mobil, lampu emergency awal), baterai Ni-Cad dan Ni-MH (biasa digunakan untuk kamera), baterai Li-Ion dan Li-poly (biasa digunakan pada perangkat elektronik yang canggih dari HP hingga lampu emergency).
Dalam proyek ini, baterai yang dipilih adalah Li-ion (Lithium-ion) tipe 18650 karena dirasa paling efisien. Selain itu baterai ini mudah didapatkan, bisa dibeli dengan mudah, dan harganya relatif murah.
Kalian juga bisa mendapatkan baterai Li-ion 18650 dari barang bekas yang sudah tidak terpakai yang ada di rumah, misalnya dari baterai powerbank atau baterai laptop yang sudah tidak terpakai. Jika kalian bongkar, biasanya baterai powerbank dan laptop menggunakan jenis Li-ion 18650.
Keunggulan lain dari baterai 18650 ini adalah ukurannya relatif kecil, tapi energi listrik yang bisa disimpan cukup besar. Jadi bisa diandalkan sebagai penyimpan listrik pada lampu emergency yang akan dibuat.
==AS2==
c. Menentukan Rangkaian Elektronik
Rangkaian untuk lampu LED emergency cukup mudah untuk diperoleh dari internet. Kalian bisa juga mempelajari tentang rangkaian lampu emergency dari artikel mengenai rangkaian lampu emergency di website s-gala.com.
Jenis rangkaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan kalian. Pada proyek kali ini, digunakan desain rangkaian dengan dasar dari gambar berikut ini.
Rangkaian ini cukup sederhana, karena menggunakan baterai HP sebagai sumber listrik. Untuk mengecas baterai juga hanya perlu menggunakan alat cas / charger HP yang biasa kita gunakan, artinya tidak diperlukan komponen untuk mengubah arus listrik dari PLN yang AC (arus listrik bolak-balik) menjadi DC (arus listrik searah).
Rangkaian ini juga telah dilengkapi oleh pelindung arus listrik untuk LED yang digunakan sehingga menambah awet LED yang digunakan.
Jika kalian perhatikan, ada satu faktor yang kurang dari rangkaian tersebut, yaitu : RESISTOR.
Sebuah resistor diperlukan untuk pengaman tambahan bagi tegangan yang melalui LED yang digunakan. Setelah disesuaikan, rangkaian yang digunakan menjadi seperti gambar di bawah ini.
Setelah jenis lampu, jenis baterai, dan tipe rangkaian sudah ditentukan, kini saatnya untuk mempersiapkan komponennya.
2. Persiapkan Komponen-Komponen yang Diperlukan
Dari desain rangkaian yang telah dibuat, maka komponen-komponen yang diperlukan antara lain:
a. D1 = D2 = D3 = Dioda tipe 1N4007
Pemasangan dioda jangan sampai terbalik karena merupakan komponen elektronik yang memungkinkan arus listrik untuk bergerak ke satu arah saja, dari anoda (+) ke katoda (-).
b. D4 = lampu LED (Light Emitting Diode) : LED 1W
LED yang digunakan adalah jenis yang telah dipasangkan pada heatsink. Heatsink berguna untuk membantu membuang panas berlebih yang dihasilkan oleh LED saat digunakan, sehingga LED memiliki umur pakai yang lebih panjang.
Tips untuk dioda dan LED:
Penting untuk mengukur tegangan yang bisa melalui sebuah dioda atau LED agar kalian bisa menghitung dan menyesuaikan tegangan yang masuk - keluar. Kalian bisa mengukurnya dengan multimeter digital. Cara ukurnya bisa dilihat di artikel s-gala.com mengenai cara mengukur komponen lampu emergency
c. T1= T2 = Transistor tipe 2N2907 atau 2N5401 (jika sulit diperoleh dapat diganti)
Transistor berfungsi sebagai saklar yang mengatur aliran listrik dalam rangkaian.
Saat arus listrik dari charger HP mengalir ke rangkaian maka listrik akan mengalir ke baterai dan men-charge (mengisi) baterai. Sedangkan saat arus listrik dari charger terputus maka transistor akan berfungsi mengalihkan arus listrik dari baterai ke LED sehingga LED akan menyala.
Untuk memudahkan kalian dalam pemasangan transistor, mengaculah pada panduan teknis (datasheet) yang bisa ditemukan dari internet. Acuan ini harus diikuti karena harus disesuaikan dengan desain pada rangkaian.
d. R1 = Resistor : 1000 ohm (1000 Ω)
e. R2 = Resistor : 2.7 ohm
f. R3 = Resistor : 220 ohm
Resistor yang digunakan untuk membuat lampu emergency DIY berfungsi untuk membatasi tegangan dan arus yang mengalir dalam rangkaian, serta melindungi komponen lain dalam rangkaian tersebut.
g. Baterai : Li-ion 18650
Cara memasang baterai pada rangkaian dapat menggunakan kabel, kemudian kabel disambungkan di tiap kutub baterai. Lebih mudah lagi jika kalian menggunakan dudukan baterai yang dapat dengan mudah dibeli, sehingga mempermudah saat melepaskan atau memasang baterai ke rangkaian.
h. Micro USB to dip
Input dari charger HP biasanya menggunakan konektor (colokan) micro usb sehingga kalian dapat menggunakan komponen Micro USB to Dip untuk mempermudah dalam penggunaan charger HP saat mengisi baterai lampu emergency yang dibuat. Adanya Micro USB to Dip memungkinkan kita untuk tidak perlu membongkar atau mengubah kabel charger.
i. Papan Rangkaian
Digunakan sebagai dasar untuk meletakkan komponen.
j. Kabel
Kabel yang digunakan biasanya berwarna merah dan hitam, dengan tujuan untuk mempermudah kita membedakan muatan listrik yang melalui kabel. Secara umum listrik yang positif diwakili dengan warna kabel merah dan negatif diwakili dengan warna kabel hitam.
Setelah seluruh komponen siap, kini saatnya untuk mempersiapkan peralatan kerjanya.
3. Persiapkan Peralatan dan Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan untuk membuat Lampu emergency LED antara lain:
1. Glue Gun
Lem tembak digunakan untuk menempelkan papan rangkaian pada wadah yang akan digunakan.
Kenapa glue gun yang digunakan? Karena cukup mudah digunakan, selain itu tidak menimbulkan bekas atau merusak barang saat akan dicabut.
2. Isolasi Listrik
Digunakan untuk melindungi kabel agar tidak saling bersentuhan sehingga meminimalisir terjadinya arus pendek atau konslet pada kabel yang digunakan dalam rangkaian
3. Solder
Digunakan untuk melelehkan timah untuk menempelkan komponen pada papan rangkaian yang digunakan.
4. Timah
Berfungsi sebagai pengikat komponen pada papan rangkaian.
==AS3==
5. Cutter
Berfungsi untuk memotong papan rangkaian yang digunakan.
6. Tang Potong
Berfungsi untuk memotong kabel, mengupas kabel yang digunakan, dan memotong kaki komponen yang tidak digunakan lagi setelah dipasangkan pada papan rangkaian.
4. Proses Pengerjaan
Berikut ini merupakan panduan langkah-langkah pemasangan komponen hingga jadi sebuah lampu LED emergency yang bisa berfungsi dengan baik. Apabila ada langkah yang perlu disesuaikan atau diubah sesuai dengan kebutuhan masih sangat memungkinkan.
a. Memasangkan komponen pada papan rangkaian
Setelah terpasang, kaki-kaki dari komponen dapat disolder dengan timah pada bagian bawah papan rangkaian (bagian yang terdapat lempengan tembaga berbentuk bulat) yang merupakan tempat menempelnya kaki komponen.
Tips: setelah kaki komponen disolder dengan timah pada bagian bawah papan rangkaian, maka sebaiknya kaki yang berlebih tidak dipotong terlebih dahulu untuk mempermudah menghubungkan antar komponen nantinya sesuai dengan desain dari rangkaian.
Berlaku juga untuk kabel yang disolder secara langsung ke papan rangkaian, jangan terlalu pendek dalam membuka lapisan luar kabel agar mempermudah proses solder dan untuk menyambung ke kaki komponen lainnya dengan mudah.
b. Memasangkan kabel pada micro USB to Dip
Kabel yang bermuatan listrik postif (+) digunakan kabel berwarna merah dan dihubungkan pada lubang “VBUS”. Timah disolderkan pada bagian belakang komponen micro USB to dip, dan kabel bermuatan listrik negatif dihubungkan pada lubang “GND”.
Hasil jadi dapat dilihat pada gambar di atas.
Setelah kabel pada komponen micro USB to dip terpasang, maka pasangkan ujung kabel lainnya pada papan rangkaian dengan menggunakan timah yang disolder pada bagian belakang papan rangkaian sehingga sesuai dengan desain rangkaian.
Setelah terpasang akan telihat hasilnya seperti gambar di bawah.
c. Pasang Dudukan Baterai 18650 pada papan rangkaian
Dudukan baterai biasanya sudah dilengkapi dengan kabel sehingga tinggal dipasangkan pada papan rangkaian menggunakan timah yang disolder. Hasilnya seperti gambar di bawah ini
d. Pasang LED pada papan rangkaian
Sebelum memasang LED pada papan rangkaian, pasangkan terlebih dahulu kabel pada LED. Hal ini dilakukan karena LED yang digunakan memiliki alas berupa heatsink (pembuang panas).
Karena itulah maka harus ditambahkan kabel pada bagian positif (+) dan negatif (-) LED. Pada bagian positif menggunakan kabel merah dan negatif menggunakan kabel hitam. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Setelah terpasang kabel, kini pasang ujung kabel lainnya pada papan rangkaian dengan menggunakan timah yang disolder. Hasil setelah terpasang adalah seperti gambar di bawah ini.
e. Sambungkan seluruh kaki komponen dan kabel yang sudah terpasang
Sambungkan kaki komponen yang masih tersisa dengan komponen lainnya agar terhubung sesuai dengan desain rangkaian elektronik yang kita gunakan. Apabila tidak cukup, dapat digunakan kabel yang secara langsung dipasangkan pada bagian bawah papan rangkaian untuk mempermudah pemasangan.
Setelah itu, papan rangkaian yang berlebih dapat dipotong. Berhati-hatilah untuk tidak menggores komponen yang sudah terpasang.
Sebenarnya proses pemotongan papan rangkaian bisa dilakukan di awal sebelum komponen dipasang, dengan memperkirakan terlebih dahulu ukuran papan rangkaian yang akan digunakan. Setelah selesai hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut ini.
f. Lakukan test terhadap rangkaian
Sebelum dipasangkan pada wadah, sebaiknya rangkaian yang telah dibuat dicoba terlebih dahulu untuk memastikan rangkaiannya bekerja dengan baik.
Pasangkan baterai pada dudukan baterai dan lampu akan segera menyala.
Kemudian tes dengan menggunakan charger HP atau sumber listrik lainnya yang hasil output tegangannya mirip dengan charger seperti slot USB dari komputer atau laptop.
Apabila bekerja dengan baik maka lampu akan mati saat ada sumber listrik dan kemudian akan menyala kembali saat tidak ada sumber listrik tersebut.
g. Menempatkan lampu LED emergency pada wadahnya
Pada proyek ini digunakan wadah berupa toples kecil bekas makanan yang sudah dibersihkan dengan diameter tutup kurang lebih 5 cm dan tinggi toples kurang lebih 10 cm. Lampu ini akan berukuran cukup kecil dan mudah untuk dibawa sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu toples dipilih karena memudahkan untuk dibawa dan cukup bisa menahan percikan air apabila digunakan di luar ruangan, sehingga rangkaian tidak rusak.
Wadah yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kalian ya!
Untuk membantu agar rangkaian diam pada tempatnya maka dapat digunakan glue gun untuk menempelkan papan rangkaian pada wadah. Apabila tidak ada glue gun, dapat digunakan lem biasa atau double tape untuk membantu menahan komponen agar tidak bergerak.
h. Pengecekan Akhir
Sesudah masuk ke dalam wadah pastikan semua fungsi lampu LED emergency yang dibuat masih bekerja dengan baik.
5. Hasil Akhir Lampu LED Emergency DIY
Nah, ternyata membuat lampu emergency LED sangat mudah dan tidak rumit bukan? Selain itu keseluruhan komponen yang digunakan dalam proyek ini menghabiskan biaya kurang dari Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) saja!
Semakin banyak barang bekas yang kita manfaatkan maka biaya juga akan menjadi semakin murah.
==AS4==
Kalian juga bisa mengembangkan proyek ini menggunakan kreativitas kalian masing-masing. Misalnya dengan menambahkan saklar untuk mematikan LED saat tidak digunakan dan tidak terhubung dengan sumber listrik, dan fungsi lainnya.
Selamat bereksperimen dan jangan lupa mampir ke katalog promo kami ya!