Lampu Blue Light VS Lampu UV untuk Bayi Kuning
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Halo new moms! Apakah kalian memiliki masalah bayi kuning? Apa sih yang dimaksud bayi kuning itu? Apakah berbahaya?
Jangan kuatir, Mom! Bayi kuning atau yang disebut dengan istilah jaundice di awal masa kelahirannya merupakan hal yang normal dan sering terjadi. Warna kuning yang muncul pada kulit, mata, kuku, dan rongga mulut bayi disebabkan karena kadar bilirubin yang tinggi.
Apa itu bilirubin?
Bilirubin adalah zat yang dihasilkan dari proses penguraian & regenerasi sel darah merah dalam tubuh. Bilirubin ini normal dan alami, bahkan orang dewasa pun memiliki kadar bilirubin dalam darah.
Normalnya, bilirubin ini akan diproses dan dipecah oleh organ hati kita dan dibuang melalui urin & feses. Itulah yang menyebabkan urin & feses kita berwarna kuning.
Nah, bayi yang baru lahir memiliki sistem organ tubuh yang belum sempurna, termasuk organ hatinya. Itulah mengapa bilirubin belum dapat diproses dan dibuang secara optimal.
Meskipun normal dan alami, ternyata kadar bilirubin yang tinggi ini bisa membahayakan bayi kita. Bila dibiarkan terus menerus, dampak yang dapat dialami oleh bayi adalah sbb:
- Kerusakan otak (kernicterus)
- Masalah saraf
- Hingga kematian
Wah, berbahaya sekali ya! Untuk itu, perlu penanganan khusus untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi yang jaundice.
Cara Menurunkan Kadar Bilirubin Bayi
Ada beberapa cara untuk menyembuhkan bayi kuning/jaundice. Ada cara alami dan dengan menggunakan teknologi.
Cara alami menurunkan kadar bilirubin bayi :
- Menjemur bayi rutin setiap hari, disarankan pada pukul 10 pagi & pukul 4 sore. Cukup 15-20 menit saja menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung untuk mendapatkan manfaat baik sinar UV.
- Memberikan ASI/susu formula sesering mungkin. Semakin banyak minum, bilirubin akan ikut terbuang bersama dengan urin & feses bayi.
Teknologi yang digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin bayi :
- Fototerapi konvensional menggunakan sinar lampu Bluelight.
- Fototerapi menggunakan selimut yang mengandung serat optik, biasanya digunakan untuk bayi prematur.
Nah, untuk fototerapi sendiri biasanya dilakukan di rumah sakit. Bayi akan diletakkan di kotak khusus dan disinari terus menerus kecuali saat menyusu.
Bagaimana dengan biayanya? Cukup mahal, Mom. Bisa habis 2-5 juta rupiah untuk 3 hari proses penyinaran di rumah sakit. Selain itu, orangtua juga harus sibuk bolak-balik rumah sakit untuk mengantarkan ASI perah untuk sang bayi tercinta.
Repot, bukan?
Nah, di sini s-gala.com akan memberikan penjelasan mengenai cara membuat instalasi lampu untuk fototerapi bayi di rumah.
Selain biayanya jauh lebih murah, bayi juga tak jauh-jauh dari ibunya. Yuk kita bahas!
Lampu Bluelight VS UV untuk Bayi Kuning, Mana yang Benar?
Di rumah sakit, bayi biasanya ditempatkan pada box kaca/akrilik yang di atasnya dipasangkan serangkaian lampu bercahaya biru untuk fototerapi.
Banyak orang yang menganggap cahaya biru yang dihasilkan lampu tersebut merupakan cahaya UV.
Memang penggunaan lampu UV untuk kesehatan sangat dibutuhkan terutama untuk rumah sakit.
Ternyata, menggunakan sinar UV untuk bayi kuning itu KELIRU lho, Mom!
Untuk mempersiapkan instalasi fototerapi ini, mari kita berkenalan dulu dengan jenis lampu khusus untuk fototerapi ini.
Jenis Lampu untuk Fototerapi
Cahaya yang digunakan untuk fototerapi adalah cahaya BlueLight / Bili Light dan bukan UV ya Mom! Cahaya bluelight ini dipaparkan langsung ke kulit bayi tanpa terhalang pakaian.
Cahaya bluelight memiliki gelombang tertentu yang mampu memecahkan bilirubin dalam darah. Kemudian bilirubin akan dibuang bersamaan dengan urin dan feses bayi.
Ada beberapa merk lampu fototerapi yang bisa langsung kalian beli tanpa harus repot merangkai :
- GEA
- Tesena
- Yongdon
- Air-shield
- BES
Kalau dirasa sayang untuk membeli karena harganya yang cukup mahal, saat ini tersedia banyak jasa penyewaan lampu fototerapi bluelight ini kok.
Jika ingin membuat sendiri, hal yang penting untuk diketahui adalah jenis lampu yang harus kalian beli.
Lampu yang biasa digunakan adalah lampu fluorescent jenis TL Bluelight. Sekali lagi, bukan jenis lampu UV untuk bayi yang digunakan ya! Karena sinar UV memiliki panjang gelombang berbeda dengan bili light.
Bahaya Lampu UV untuk Bayi
Cahaya UV dan bluelight memiliki panjang gelombang yang berbeda.
- UV-C memiliki panjang gelombang 100nm – 280nm
- UV-B memiliki panjang gelombang 280nm – 315nm
- UV-A memiliki panjang gelombang 315nm – 400nm
- Bluelight atau yang sering disebut dengan istilah High Energy Visible (HEV) memiliki panjang gelombang 400nm – 500nm
Penggunaan sinar ultraviolet untuk bayi malah akan berakibat buruk karena kulit bayi dapat terpapar radiasi UV berbahaya.
Cahaya bluelight yang digunakan untuk fototerapi tentunya sudah diatur sedemikian rupa untuk mampu memberikan manfaat dan bukan bahaya bagi sang bayi.
Lampu TL Bluelight
Lampu TL Bluelight sekarang bisa dengan mudah diperoleh di marketplace. Salah satu brand yang memproduksi lampu ini adalah Philips.
Spesifikasi yang biasa digunakan adalah Lampu TL bayi kuning Philips tipe bluelight 20W/52.
Kalian bisa meminta sang suami untuk merangkai 2-4 buah lampu TL Bluelight secara paralel. Dudukan yang digunakan bisa menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah.
Kalau orang tua kita atau orang zaman dahulu biasanya menyinari bayi kuning dengan lampu pijar kuning, itu salah ya Moms! Karena bayi bukanlah telur ayam yang perlu dihangatkan agar bisa menetas. ;)
Protokol Menyinari Bayi dengan Bluelight Lamp
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyinari bayi dengan lampu bluelight.
- Biarkan cahaya terpapar langsung ke kulit bayi. Bayi hanya menggunakan popok saat disinar.
- Gunakan penutup mata! Pastikan cahaya bluelight tidak terpapar langsung ke mata bayi.
- Berikan ASI / susu formula rutin per 2 jam sekali dengan jumlah yang cukup. Bayi bisa mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak saat disinar.
- Buat area khusus yang tertutup agar cahaya bluelight tidak menyebar kemana-mana. Jika bayi disinar di dalam box / kasur bayi, pinggiran dan atas kasur bisa ditutup menggunakan kain. Tujuannya untuk mengoptimalkan cahaya agar terfokus ke bayi saja.
- Sebaiknya tidak meninggalkan bayi sendirian, atau setidaknya pantau terus secara rutin untuk memastikan penutup mata bayi tidak terlepas.
- Bolak-balik posisi bayi saat disinar per 30 menit agar seluruh area kulit terpapar dengan rata.
Memanfaatkan Lampu UV untuk Bayi
Meskipun dinyatakan memiliki resiko radiasi yang cukup berbahaya, ternyata kita tetap bisa memanfaatkan sinar UV untuk bayi lho!
Caranya dengan menggunakan lampu UV ini sebagai perangkap nyamuk dan serangga di kamar bayi.
Sinar UV dinyatakan efektif dalam menarik serangga termasuk nyamuk, jadi bayi kita bisa aman dari gigitan serangga.
Saat ini banyak produk lampu UV yang berfungsi sebagai perangkap serangga. Kalian bisa mendapatkannya dengan mudah di marketplace.
Merk dan harganya juga beragam jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta budget.
Baca artikel lainnya tentang pemanfaatan lampu UV untuk perangkap nyamuk serta serangga hanya di blog s-gala.com ya!
Kalian juga bisa membeli lampu TL bluelight serta lampu UV nyamuk melalui katalog kami dengan harga yang terjangkau.
Atau hubungi segera CS kami untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut serta penawaran bisnis menarik seputar reseller produk S-gala.com ya! Modal kecil dengan potensi untung jutaan rupiah hanya di www.s-gala.com.