Berbagai Sensor Lampu Pintar yang Bisa Dipakai untuk Menyalakan & Mematikan Lampu
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Lampu pintar atau smart lamp sudah menjadi gaya hidup jaman now, selain nyaman dan mudah digunakan, makin kesini pemasangannya pun relatif mudah bahkan ada yang plug n play.
Dinamakan lampu pintar karena kita dapat memprogram atausudah preprogram kapan dan kondisi bagaimana lampu akan menyala.
Hal ini dapat dimungkinkan karena di dalam lampu pintar terdapat sensor-sensor yang memonitor keadaan sekitar sehingga pada kondisi tertentu yang diinginkan, lampu akan menyala atau mati secara otomatis sesuai dengan programnya.
Lampu pintar ini dapat menggunakan lebih dari satu sensor,semakin banyak sensor yang digunakan maka kalian dapat semakin fleksibel dalam memprogram lampu pintar tersebut.
Mulai dari program dengan rangkaian sederhana yang sesuai dengan kondisi dapat menyalakan atau mematikan lampu, sampai dengan program yang menggunakan aplikasi yang dengan fleksibel dapat mengatur nyalanya lampu jika memenuhi berbagai kondisi lingkungan.
Berbagai Sensor Lampu Pintar
Beberapa sensor yang digunakan di lampu pintar diantaranya adalah:
Sensor fotosensitif (cahaya)
Sensor dapat menghitung banyaknya cahaya yang masuk sehingga dengan memanfaatkan sensor ini, kita dapat membuat sirkuit elektronik yang dapat mengatur nyalanya lampu pada saat siang hari (banyak cahaya matahari) & malam hari (tidak ada cahaya matahari).
Sensor cahaya ini kebanyakan diaplikasikan pada lampu yang dipasang secara outdoor seperti :
- lampu PJU
- lampu taman
- lampu depan rumah, dll.
Sensor ini akan menginstruksikan pada siang hari lampu mati & pada malam hari lampu menyala secara otomatis.
Sensor inframerah (Infrared)
Sensor ini dapat mengidentifikasi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia.
Secara umum tubuh manusia memancarkan radiasi inframerah sekitar 10μm, yang diperkuat dengan lensa filter Fresnel dan dikonsentrasikan ke alat yang bernama detector PIR (Passive Infrared).
Sensor ini akan mengubah pembacaan radiasi inframerah menjadi sinyal listrik yang dapat diaplikasikan untuk lampu pintar.
Sensor ini dapat mendeteksi keberadaan manusia pada ruangan sehingga lampu dapat diprogram untuk dapat menyala jika ada orang yang masuk ke dalam ruangan.
Selain ada yang dapat mendeteksi objek secara otomatis, lampu pintar yang dilengkapi sensor inframerah ini juga ada yang dilengkapi dengan remote sehingga dapat dikontrol dari jarak jauh.
Sensor ultrasonic
Cara kerjanya mirip dengan sensor infra merah, namun menggunakan frekuensi suara yang biasanya berkisar antara 25 – 40 kHz.
Sensor ini bekerja dengan menggunakan prinsip Doppler untuk memancarkan gelombang suaranya.
Pancaran gelombang suara ini akan dikontrol dan ditangkap serta diproses oleh modul kontroler yang akan mendeteksi apakah ada objek yang bergerak atau tidak dan menentukan kondisi lampu menyala atau mati.
Keunggulan sensor ultrasonic dibandingkan sensor inframerah adalah jangkauannya yang lebih luas dan lebih sensitif serta lebih tidak terpengaruh terhadap interferensi (gangguan) objek.
Namun karena sensitivitas ini jugalah yang membuat kesalahan deteksi pada objek.
Getaran di udara yang diakibatkan oleh sistem pendingin ruangan dan lingkungan sekitar dapat menyebabkan lampu dapat menyala atau mati sendiri tanpa keberadaan manusia.
Hal ini dapat diatasi dengan rutin melakukan kalibrasi pada sensor.
Sensor temperatur
Sensor temperatur / suhu ini biasanya digunakan sebagai proteksi sehingga lampu tidak rusak akibat overheating.
Kondisi lingkungan yang panas dan jenis chip LED yang memiliki daya tinggi dapat mengakibatkan panas berlebih pada saat digunakan.
Sensor ini berfungsi sebagai pengaman, jika terjadi panas berlebih pada lampu, maka lampu akan mati / redup secara otomatis untuk mendinginkan komponen dan akan menyala kembali secara normal pada saat temperatur sudah normal kembali.
Hal ini juga membuat lampu lebih awet terutama jika digunakan pada lingkungan pekerjaan yang menghasilkan panas seperti industri pencairan logam.
Sensor suara
Sensor dengan indikator suara ini berupamicrophone yang dapat menangkap gelombang suara.
Suara yang digunakan untuk mentrigger lampu menyala / mati dapat diprogram sesuai dengan keinginan yang dapat berupa tepukan tangan / voice command.
Sensor microwave (gelombang mikro)
Sensor gelombang mikro ini mirip dengan sensor ultrasonic yang menggunakan prinsip efek Doppler yang dapat mendeteksi objek ada / tidak di dalam jangkauan sensor dan modul kontroler akan menentukkan apakahl ampu menyala / mati.
Aplikasi untuk Mengontrol Sensor Lampu Pintar
Selain sensor-sensor yang digunakan, untuk melengkapi lampu pintar ini juga dapat digunakan sarana komunikasi nirkabel seperti Bluetooth atau jaringan wireless (WIFi) yang dapat terhubung secara online ke Internet (server dan aplikasi seperti Google home, Mi Home, dll).
Sehingga dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan smartphone dan terhubung juga dengan sistem rumah pintar, sehingga penggunanya akan lebih mendapatkan pengalaman penggunaan (user experience) yang lebih baik lagi.
Salah satu merk lampu pintar yang memiliki banyak fitur dan dapat dikontrol secara jarak jauh dengan aplikasi
Tentu saja semakin banyak fitur dan sensor yang disematkan ke dalam sebuah lampu pintar akan berpengaruh juga terhadap harganya.
Yang pasti pilihlah lampu pintar yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Dapatkan informasi lebih banyak tentang varian produk lampu pintar melalui kontak CS kami berikut ini >> https://mauorder.online/blog-s-gala-com?produk=LampuPintar