Perbedaan Driver, Firmware, & Software pada Set Top Box
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Sering kita mendengar istilah driver, firmware dan software baik pada saat mengoprek embedded system seperti Set top box, smart appliances (smart TV, smartphone, head unit pada mobil, remote control, konsol game, dll),sampai dengan perangkat komputer seperti desktop PC ataupun laptop.
Sebenarnya apa guna atau fungsi software, driver, & firmware? Dan apa perannya masing-masing pada perangkat elektronik?
Mari kita bahas satu persatu.
Perbedaan Driver, Firmware, & Software
Hardware & Software
Pada sebuah perangkat elektronik terutama yang sudah berbasis sistem komputer (memiliki CPU - Central Prosesing Unit/prosesor, memori dan I/O – Input / Output) pasti memiliki hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) di dalamnya.
Hardware dapat kita lihat secara fisik berupa berbagai komponen elektronik yang terpasang dan terhubung satu sama lain pada PCB (Printed Circuit Board).
Sedangkan pengertian software adalah program untuk menjalankan berbagai fungsi termasuk di dalamnya adalah:
- Firmware
- Driver
- Aplikasi
Software juga berfungsi sebagai salah satu cara perangkat berinteraksi dengan penggunanya (biasa disebut dengan user interface) menggunakan aplikasi.
Firmware
Firmware adalah sebuah set yang berisi instruksi yang diprogram atau disimpan ke dalam perangkat keras (berupa IC-integrated circuit), biasanya disimpan ke dalam tipe memori non-volatile (tipe memori yang dapat menyimpan data walaupun tidak ada arus listrik) seperti read-only memory atau flash memory.
Firmware merupakan sebuah bentuk perangkat lunak yang didesain untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu tanpa membutuhkan perangkat lunak tambahan yang harus diinstall. Atau dapat dikatakan juga firmware ini merupakan bahasa pemrograman dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu pada perangkat keras.
Set instruksi ini digunakan oleh perangkat keras untuk melakukan inisiasi awal seperti mendeteksi perangkat keras lain yang terhubung dan operasi-operasi yang dilakukan diantara perangkat keras.
Salah satu contoh yang paling umum adalah chip BIOS (Basic Input Output System) atau UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) pada komputer desktop atau laptop.
Secara umum firmware dapat dihapus dan diprogram ulang walaupun harus dengan menggunakan aplikasi khusus atau booting dengan cara tertentu yang dapat dicari di buku manual perangkat tersebut.
Namun mengupdate atau mem-flash ulang firmware memiliki resiko yang cukup tinggi, kegagalan pada saat proses flash akan membuat perangkat sama sekali tidak dapat digunakan.
Driver
Bagaimana dengan driver atau device driver?
Driver digunakan untuk penghubung antara perangkat keras dan sistem operasi (Operating System / OS).
Bisa dikatakan juga driver adalah sebuah program yang memungkinkan perangkat keras dapat berkomunikasi dengan perangkat yang lainnya.
Sebagai contoh : sebuah komputer akan beroperasi atau berjalan dengan menyampaikan data ke berbagai perangkat keras yang terpasang didalamnya.
Perangkat-perangkat tersebut diantaranya perangkat penyimpanan data, transmisi data, dan perangkat I/O yang dioperasikan oleh user seperti keyboard, mouse dan monitor.
Sebuah perangkat keras akan berkomunikasi dengan perangkat keras lainnya dengan menggunakan driver yang sesuai. Sebagai contoh sebuah driver komunikasi akan mengatur komunikasi antara perangkat komunikasi lainnya, misalnya perangkat wifi.
Sebuah driver spesifik didesain untuk sistem operasi tertentu (Windows, Android, IOS, dll).
Driver ini mengijinkan kernel dari OS (bagian Sistem operasi yang berhubungan dengan hardware) untuk dapat mengkomunikasikan data ke perangkat keras lainnya tanpa harus tahu bagaimana detail data tersebut ditransimisikan (detail bagaimana data tersebut dikerjakan merupakan salah satu pekerjaan dari firmware).
Sebagai contoh yang sering adalah driver untuk VGA card kalian, jika kalian salah menginstall versi driver yang sesuai, maka VGA card kalian tidak akan dapat berjalan secara maksimal bahkan dapat menyebabkan terjadinya crash pada sistem operasi.
Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah program yang berjalan pada sistem operasi, karena hal ini sebuah aplikasi hanya dapat berjalan pada satu sistem operasi saja.
Misal : aplikasi yang kalian download dan install dari play store (sistem operasi Android) tidak dapat dijalankan pada sistem operasi yang lain (Windows, IOS, atau yang lainnya).
Aplikasi ini biasanya didesain sebagai penghubung antara user dan komputer dengan tujuan untuk mengkomunikasikan data atau mengolah data (misalnya microsoft office seperti microsoft word hanya bisa dijalankan di OS Windows).
Sehingga dapat dikatakan bahwa aplikasi adalah perangkat lunak yang berperan sebagai perantara kita sebagai user untuk berhubungan dengan perangkat keras atau bahkan antar perangkat lunak lainnya melalui data yang diprogram / ditransmisikan.
Perbedaan Driver, Firmware, & Software pada STB
Untuk perangkat embedded seperti set top box, smart TV, remote control, dll, untuk perangkat lunak seperti firmware dan drivernya sudah terintegrasi dan kita sebagai user sebenarnya hanya tinggal menggunakan tanpa perlu pusing dengan pemilihan driver yang tepat.
Driver sendiri seperti penjelasan di atas diperlukan untuk perangkat yang sudah menggunakan sistem operasi di dalamnya.
Sistem operasi memang diperlukan untuk membuat perangkat; dalam hal ini Set Top box memiliki fungsi utama yang lebih yang dapat membuat user experience bertambah.
Namun tentunya harus diimbangi juga dengan perangkat keras yang mumpuni (prosesor dan memori dengan spek yang lebih tinggi) untuk menjalankannya.
Maka dalam hal pemilihan atau upgrade jenis software dari Set top box, selain fitur dan sistem operasi yang digunakan, perlu juga melihat spesifikasi hardwarenya sehingga tidak terjadi masalah lag atau hang karena kekurangan resource dari perangkat keras.
Sekian penjelasan tentang perbedaan driver, firmware, dan software terutama pada STB. Semoga menambah wawasan kalian ya!