Serba-serbi Korek Api
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Kalian pasti udah ga asing lagi mendengar kata korek api. Korek api juga seringkali disebut dengan geretan, pematik, mancis, cricket, atau tokai.
Pemantik sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menghasilkan api dan memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Untuk memberikan pencahayaan di saat keadaan gelap atau tidak ada listrik, sebagai salah satu sumber untuk menghasilkan api (baik kecil maupun besar) dan bisa digunakan juga untuk membuat sebuah kerajinan tangan atau kreatifitas.
Sejarah Penemuan Korek Api
Prinsip dasar korek api pada awalnya ditemukan di negara China jauh sebelum masehi pada zaman fuxi dimana seorang ilmuwan dijuluki suiren, dia yang menemukan cara pertama untuk menghasilkan api dengan cara menggosokan 2 permukaan kayu maka akan menghasilkan percikan-percikan api.
Setelah model korek api kayu ini tersebar di seluruh penjuru dunia, beberapa ratus tahun kemudian barulah ditemukan korek gesek oleh Hennig Brandt dari Hamburg, Jerman pada tahun 1669.
Awal mula penemuan korek gesek ini merupakan percobaan gagal dari Hennig, yang bermaksud ingin membuat emas dari logam lain namun yang ia dapatkan adalah fosfor.
Kemudian asisten Hennig bernama Robert Boyle mencoba melapisi kertas kasar dengan fosfor dan serpihan kayu dengan belerang. Dan ketika dia menarik serpihan kayu di atas kertas fosfor tersebut, ternyata menghasilkan api. Namun penemuan Boyle kali itu dihentikan karena kurang sempurna.
Dari penemuan Boyle tersebut akhirnya para ilmuwan mencoba untuk menyempurnakan penemuannya.
Tahun 1826 seorang apoteker bernama John Walker yang kemudian disebut dengan bapak penemu korek api melakukan percobaan dengan cara mencampurkan sulfida antimon, potassium klorat, permen karet dan pati dengan tongkat kayu kemudian ia mengikis tongkat tersebut diatas batu dan tongkat itu terbakar.
Penemuannya itu akhirnya menghasilkan merk dagang “Lucifer”, namun tidak bertahan lama karena penemuan korek kayu tersebut menghasilkan bau belerang yang berbahaya.
Setelahnya, korek kayu ini dikembangkan terus oleh para ilmuwan menggunakan fosfor merah sampai seperti yang kita kenal sekarang ini.
Asal Mula Korek Api Gas
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi korek api, kayu berkembang menjadi korek gas. Dimana korek model ini mengggunakan gas cair yang nantinya akan menghasilkan api.
Penemuan ini ditemukan pada tahun 1823 oleh Johann Wolfgang Dobereiner. Temuan Johann akan menjadi prinsip dasar pematik yang ada di seluruh dunia sekarang ini.
Prinsip Johann menggunakan reaksi kimia antara seng dengan asam sulfat untuk menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar.
Kemudian penemuan ini terus disempurkan sampai tahun 1910 oleh Louis Ronson yang berhasil menciptakan pematik yang sempurna dengan diberi nama Pist-O-Liter.
Kemudian pabrik Ronson Lighter mencipatkan pematik seukuran genggaman tahan dengan bahan bakarnya diganti dari hydrogen menjadi nafta. Berkat penemuannya tahun 1920 gaya hidup merokok sudah menjadi biasa di Eropa.
Penemuan yang sangat terkenal hingga saat ini adalah berkat George G Blaisdell yang mengubah rancangan pemantik hingga sedemikian rupa dan dipakai sampai saat ini. Dan karya nya disebut dengan “Zippo”.
Semenjak saat itu banyak pabrik-pabrik yang bersaing untuk membuat pematik sehingga memuat harga pasar menjadi murah.
Memasuki tahun 1940 bahan bakar pematik berubah dari nafta menjadi butana. Dan kemudian menghasilkan banyak pematik yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari kita.
Produsen Pemantik Api Terbesar di Indonesia
Pabrik Pemantik Api Kayu di Indonesia
Produsen korek kayu di Indonesia adalah Java Match Factory yang tempatnya di Jakarta utara. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1949.
Pemantik api kayu menggunakan batang kayu pinus, albasia, gamelina, damar dan genitri. Untuk bahan kepala pemantik apinya (head composition), memakai aneka zat kimia seperti gelatin, powdered glass (bubuk kaca), mangan dioksida, potassium klorat, potassium bikromat, zineoxide, iron oxide, bubuk sulfur, dan parafine untuk splint (stick kayu).
Sedangkan untuk bahan tempat menggesek kepala korek atau disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida, polysol, dan ore concentrade.
Selain dari korek kayu, korek gas lebih sering digunakan dan dipakai saat ini. Terutama untuk orang-orang perokok karena lebih simple, mudah dan praktis untuk digunakan.
Pabrik Pemantik Api Gas di Indonesia
Perusahaan terbesar untuk korek gas ini adalah PT. Tokai Dharma Indonesia yang bertempat di Depok, Jawa Barat.
Perusahaan ini awalnya berdiri pada tahun 1982 dengan nama PT. Tokai Apollon Indonesia yang berlokasi di Bogor dan dipimpin oleh Mr. T. Takeuchi yang merupakan keturunan Jepang. Perusahaan ini memang menfokuskan pada produksi korek gas yang hanya sekali pakai.
Nah, kini paham kan mengapa korek gas di Indonesia terkenal dengan sebutan Tokai? Ya, nama ini berasal dari produsen pembuatnya.
Tahun 1983 PT. Tokai Apollon berpindah lokasi ke Desa Sukamaju dan kemudian tahun 1990 berubah nama menjadi PT. Tokai Dharma Indonesia.
Memasuki tahun 2000 untuk memenuhi permintaan konsumen yang begitu besar dan mempercepat produksi akhirnya PT. Tokai Dharma Indonesia membuat lokasi kedua di Depok.
Jenis-Jenis Pemantik
Pada umumnya ada 3 jenis korek api yang kita kenal atau beredar di pasaran pada saat ini. Yaitu :
Pemantik api kayu
Korek kayu merupakan produk pertama yang ditemukan dalam sejarah korek api. Sampai saat ini pun masih diperlukan untuk kehidupan sehari-hari kita, harga jualnya pun sangat murah sehingga banyak orang yang masih mencarinya sampai saat ini, meskipun mungkin permintaannya sudah tidak sebanyak dahulu karena teknologi-teknologi baru yang muncul.
Korek gas
Korek gas saat ini banyak digunakan oleh orang-orang disekitar kita, karena design yang simple dan praktis serta mudah untuk di bawa kemana-mana.
Pemantik api gas ini menggunakan cairan seperti nafta atau butana yang menjadi bahan dasar untuk menghasilkan percikan api.
Harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau, serta banyak model dan warna. Mungkin ini salah satu alasan juga kenapa orang-orang lebih tertarik dengan tokai atau pemantik api gas.
Korek api elektrik
Penemuan terbaru dalam dunia korek api adalah korek elektrik, dimana energi atau bahan yang diperlukan untuk menciptakan api atau membakar benda dengan menggunakan listrik dan sistem bara unik.
Sehingga korek tipe ini ini hanya perlu untuk dicharge menggunakan kabel USB hingga baterai terisi penuh dan kemudian dapat kita gunakan layaknya korek api.
Pemantik api jenis ini sangat praktis dan mudah di bawa kemana-mana serta lebih aman karena tidak menghasilkan api.
Keunggulan lainnya beberapa korek elektrik ini sudah menggunakan sensor tangan untuk menyalakan dan mematikannya.
Sungguh canggih bukan penemuan zaman sekarang? Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan sangat bervariasi mulai dari 50 ribu rupiah.
Demikian artikel pembahasan seputar korek api, untuk pembahasan lebih lanjut dan jelasnya kalian bisa ikuti terus artikel terkini dari blogpost www.s-gala.com ya!