Las Listrik, Cara Menyambung Logam yang Paling Efektif
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Las Listrik adalah sebuah proses pengelasan yang sumber panasnya diperoleh dari energi listrik.
Dari Energi Listrik kemudian diterima oleh mesin las dan diubah menjadi energi panas saat kutub elektroda dan benda kerja bertemu sehingga terjadi pertukaran ion yang menyebabkan terjadinya busur listrik.
==AS1==
Cara Mengelas
Secara umum berikut adalah langkah –langkah dalam melakukan las (welding) dengan menggunakan mesin las listrik :
1. Membersihkan bahan yang akan dilas
Pakai palu untuk membersihkan kerak pada permukaan ruangan yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang optimal.
2. Tempatkan bahan yang akan dilas pada tempat yang sudahdisiapkan
Baik itu memakai meja kerja atau hanya menempatkannya di lantai. Melayani kerapatan di antara dua bahan. Pakai klem bila diperlukan.
3. Tempatkan masa mesin las listrik pada salah satu sisi bahan yang akan dilas
Tambahkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las listrik. Pasang kemiringan elektroda sesuaikan dengan urutan bahan.
Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda.
Sesudah bahan siap untuk di las, perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas.
Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat memengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan muncul percikan seperti hujan bintik-bintik api.
Proses las listrik pun tidak prima. Bila jarak begitu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak ada jarak yang cukup untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik yaitu seperdelapan dari tebal elektroda.
==AS2==
4. Gerakkan elektroda ke sepanjang ruang yang dilas
Dengan memakai masker pelindung atau kacamata las listrik, Anda bisa memperhatikan sisi elektroda yang telah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas itu. Perlahan-lahan gerakkan elektroda ke sepanjang ruang yang dilas.
Hasil yang baik waktu pengelasan bisa dilihat diatas permukaan yang dilas berupa seperti gelombang rapat dan teratur ditutup dengan sempurna sisi yang dilas.
5. Bersihkan kerak
Sesudah selesai, bersihkan kerak yang menutupi sisi yang dilas dengan memakai palu. Periksa kembali apakah ada sisi yang belum sempurna.
Bila belum sempurna, ulangilah sisi yang belum tersatukan dengan baik tersebut.
Pada beberapa kasus, bahan yang telah dilas harus di gerinda bila pengelasan tidak sempurna. Tetapi bila tidak fatal, kita cukup mengelas sisi yang belum terlas dengan sempurna itu.
Fungsi dari Las Listrik
Fungsi dari las listik ini adalah sebagai berikut :
- Mencapai kekuatan maksimal. Proses las dengan energi listrik mampu menyambung dua logam untuk mencapai kekuatan hasil las yang paling tidak sama kualitasnya dengan logam induk. Untuk mendapatkan hasil tersebut, proses pengelasan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
- Membuat sambungan permanen. Proses pengelasan akan menciptakan hasil yang permanen apabila pada saat perbaikan dilakukan pemotongan mekanik maupun thermal.
Secara kualitas, proses pengelasan yang menggunakan energi listrik ini akan berbeda dengan sambungan hasil pengelasan rivet yang hasilnya masih bisa dibongkar dengan mudah.
==AS3==
Jenis-jenis Pengelasan Listrik
Las Listrik terbagi menjadi dua bagian yaitu Las Listrik Elektroda tak Terumpan dan Las Listrik Elektroda Terumpan.
Perbedaannya adalah jika Elektroda terumpan maka elektroda tersebut ikut mencair dan berfungsi sebagai logam pengisi, sedangkan yang tidak terumpan elektroda tersebut hanya mempunyai fungsi sebagai penghasil busur dan tidak ikut mencair.
Jenis Las Elektroda tak Terumpan
1. Las Tungsten Inert Gas
Las Tungsten Inert Gas atau GTAW atau yang sering dikenal juga dengan Las Argon merupakan jenis proses las elektroda tak terumpan, material elektroda yang digunakan adalah wolfram.
Pemilihan tungsten ini dikarenakan mempunyai titik lebur yang tinggi dibandingkan logam lainnya. Meskipun mempunyai titik lebur yang tinggi sekitar 3410 derajat Celsius, tungsten juga dapat meleleh jika terlalu lama digunakan dan jika tidak dibentuk runcing bagian ujungnya.
Sehingga dalam mengelas kita harus memperhatikan bentuk ujung tungsten, kalau sudah meleleh dan menyatu ke logam las maka dapat mengakibatkan cacat las tungsten inclusion dan menyebabkan hasil lasan harus diperbaiki.
2. Plasma Arc Welding
PAW ini sistemnya sama dengan Las GTAW yang sama-sama menggunakan tungsten sebagai elektroda.
Tungsten dipasang pada nozzle yang kemudian menjadi pusat busur plasma dengan kecepatan tinggi dan diarahkan ke daerah lasan. Untuk melindungi logam cair digunakan gas inert seperti gas Argon dan Helium.
Jenis Las Elektroda Terumpan
==AS4==
1. Las MMAW (Manual Metal Arc Welding)
Pengelasan ini sama dengan Las SMAW, hanya istilahnya saja yang membedakan. Pengelasan SMAW ini termasuk jenis elektroda terumpan karena elektrodanya selain sebagai penghasil busur juga sebagai bahan pengisi.
Elektroda SMAW yang terdiri dari filler dan flux akan terbakar saat proses pengelasan berlangsung, setelah filler akan menyatu dengan logam induk yang meleleh kemudian menjadi logam las.
Sedangkan flux akan melindungi logam cair dan akan berubah menjadi slag saat memadat.
2. Las Busur Listrik Terendam (SAW)
SAW atau Submerged Arc Welding adalah pengelasan busur listrik elektroda terumpan, karena kawat las yang dalam bentuk gulungan atau roll diumpankan secara kontinyu atau terus menerus sebagai penghasil busur dan logam pengisi.
Untuk pelindungnya berupa butiran flux yang dituangkan ke daerah pengelasan sebagai pelindung logam yang mencair.
Saat proses pengelasan busur listrik tidak terlihat karena tertutup oleh flux, oleh karena itu pengelasan ini disebut dengan las busur listrik terendam.
3. MAG dan MIG
Pengelasan MIG dan MAG merupakan jenis las busur listrik elektroda terumpan, sistemnya sama dengan SAW.
Kawat las dalam bentuk gulungan secara terus menerus diumpankan untuk menghasilkan busur listrik dan mencair menjadi weld metal. Namun, pada pengelasan MAG dan MIG menggunakan Gas sebagai pelindung logam yang mencair.
Untuk MAG menggunakan gas active (CO2) sedangkan MIG menggunakan gas Inert (Ar, He atau mix keduanya).
4. Las Flux Core Arc Welding (FCAW)
Las listrik FCAW termasuk dalam kategori pengelasan elektroda terumpan atau consumable electrode.
FCAW mempunyai sistem yang sama dengan GMAW, yang membedakan adalah jenis kawat lasnya. Pada GMAW kawat lasnya berbentuk pejal atau solid sedangkan untuk FCAW pada bagian tengah kawat berisi fluks atau disebut dengan tubular.
FCAW mempunyai dua jenis perlindungan yaitu Self Shielding (FCAW SS) dan Gas Shielding (FCAW G).
Untuk Self shielding hanya menggunakan flux sebagai pelindungnya, sedangkan untuk Gas shielding menggunakan kombinasi fluks yang ada di dalam kawat las dan tambahan gas pelindung.
Peralatan dalam Proses Welding
Salah satu alat yang penting dalam proses las listrik adalah kawat las. Kawat las atau disebut juga elektroda adalah material yang dipakai pada pengelasan listrik.
Kawat ini berperan sebagai pembakar yang menimbulkan busur nyala. Oleh karena itu pengelasan dengan mesin las listrik memerlukan kawat dalam pengoperasiannya.
Secara umum dipasaran terdapat dua macam daya mesin las listrik. Perbedaan mesin las 450 watt dengan 900 watt ialah dari kebutuhan.
Seperti namanya, mesin las 900 watt punya atau membutuhkan ‘daya’ lebih besar daripada 450 watt.
Cover kebutuhan yang lebih luas, membuat mesin las 900 dapat melakukan pekerjaan pekerjaan yang lebih berat. Secara otomatis, menu dan fungsi juga lebih kompleks.
Arus Listrik yang Diperlukan dalam Pengelasan
Bagaimana bila arus dalam pengelasan listrik kurang? Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan:
- Penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil,
- Terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu melelehkan elektrode dan bahan bakar dengan baik,
- Penembusan kurang baik,
- Pinggiran-pinggiran dingin.
==AS5==
Kelebihan dan Kekurangan dari mesin las listrik
Kelebihan Las Listrik
- Ukuran yang menyesuaikan kapasitas yang kita pilih, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan dan mudah jika ingin dipindah / dibawa kemanapun kita mau.
- Harga kawat las yang lebih murah.
- Penggunaan listrik menyesuaikan kebutuhan dalam pengelasan objek yang dapat diatur.
- Pada saat ini banyak mesin las yang menggunakan teknologi inverter yang dapat menghemat listrik.
- Selain listrik PLN, mesin lasini juga dapat digunakan dengan sumber listrik genset.
Kekurangan Las Listrik
- Dengan menggunakan listrik, berarti kita harus menyiapkan biaya listrik yang akan digunakan, baik itu bersumber dari listrik PLN maupun genset.
- Untuk mesin las tertentu membutuhkan skill pengelasan yang khusus.
- Kabel listrik yang diberikan dalam paket mesin las biasanya pendek, sehingga pekerjaan pengelasan harus dekat dengan sumber listrik.
Hasil las yang tidak matang. Hal ini disebabkan oleh settingan mesin las anda yang kurang besar atau terlalu kecil. Sehingga daya listrik yang dikonsumsi pun kecil.
Hasilnya, kawat las tidak dapat terbakar sempurna sehingga hanya meleleh sedikit dan tidak sempurna.
Untuk hasil las seperti ini tidak akan dapat menyambungkan besi satu dengan besi yang lain. Karena hasil las yang tidak matang tidak berpenetrasi pula pada besi. Sehingga besi pun tidak tersambung dengan kerak las yang tidak matang tersebut.
Menarik bukan? Jangan lewatkan berbagai artikel menarik lainnya di blogpost S-gala.com ya!
Dapatkan juga informasi peluang bisnis menarik seputar alat listrik dengan menjadi agen / mitra / reseller S-gala.com! Klik kontak WA Admin kami segera!