Berbagai Jenis Baterai Cas / Baterai Sekunder
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Setelah membahas mengenai baterai primer maka sekarang kita akan membahas mengenai baterai sekunder. Baterai sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery alias baterai cas.
Pada prinsipnya, cara Baterai Cas menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Cas ini dapat berbalik (Reversible).
Pada saat baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal baterai (discharge), elektron akan mengalir dari negatif ke positif. Sedangkan pada saat sumber energi luar (charger) dihubungkan ke baterai cas, elektron akan mengalir dari positif ke negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai.
==AS1==
Jenis-jenis Baterai Cas
Jenis-jenis baterai yang tergolong dalam kategori baterai sekunder / baterai cas / baterai isi ulang diantaranya adalah:
1. Baterai nikel-kadmium (NiCd)
Baterai NiCd adalah baterai cas yang katodanya terbuat dari logam nikel, sedangkan anodanya terbuat dari kadmium yang digulung berlapis dengan lapisan pemisah di antara keduanya. Baterai NiCd mengeluarkan lebih banyak daya dari baterai alkalin dan dapat diisi ulang sebanyak 1000 kali.
Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self-discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan.
Baterai Ni-Cd juga mengandung 15% toxic / racunnya itu bahan Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmiun) dalam perangkat portabel konsumen telah dilarang oleh EU (European Union) berdasarkan peraturan “Directive 2006/66/EC” atau dikenal dengan istilah “Battery Directive”.
==AS2==
2. Baterai litium-ion (Li-Ion)
Baterai Cas Li-Ion adalah baterai yang paling sering digunakan dalam alat elektronik portable seperti ponsel pintar dan juga laptop. Hal ini dikarenakan baterai Li-Ion bisa :
- Menghasilkan listrik dalam jumlah besar
- Tegangan yang konstan
- Hemat daya
- Juga jauh lebih ringan dibanding jenis baterai sekunder lainnya
Baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30% serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika dibandingkan dengan Baterai Ni-MH.
Rasio self-discharge adalah sekitar 20% per bulan.
Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium.
Sama seperti Baterai Ni-MH (Nickel- Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
==AS3==
3. Baterai asam-timbal
Baterai asam timbal atau aki merupakan jenis baterai isi ulang pertama yang ditemukan oleh fisikawan Prancis Gaston Planté pada tahun 1859.
Meskipun baterai cas jenis ini tidak cocok untuk menyimpan banyak energi, baterai ini memiliki lonjakan arus yang tinggi ketika pertama kali dinyalakan. Akibat sifat ini, baterai ini digunakan pada kendaraan bermotor untuk menyediakan arus tinggi saat proses menyalakan mesin.
Karena baterai jenis ini lebih murah dibanding dengan baterai yang berteknologi lebih baru, baterai asam timbal banyak digunakan. Baterai asam timbal digunakan sebagai sumber listrik cadangan pada tower BTS, rumah sakit, dan pembangkit listrik skala kecil.
Untuk keperluan ini, baterai asam timbal dimodifikasi agar mampu lebih lama menyimpan energi dan mengurangi ongkos pemeliharaan.
==AS4==
4. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai cas Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki self-discharge sekitar 40% setiap bulan jika tidak digunakan.
Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
==AS5==
Kalau kalian butuh berbagai jenis dan ukuran baterai, jangan ragu untuk segera beli di S-gala.com ya!
Barang lengkap, harga bersaing dan cocok sekali untuk dijual kembali.
Jika kalian tertarik juga untuk mulai berbisnis alat listrik dan lampu dengan modal mulai dari NOL Rupiah alias TANPA MODAL dan berpotensi untung jutaan rupiah per bulannya, yuk hubungi kontak WA CS kami berikut ini >> CHAT WA ADMIN