Kulkas atau yang sering kita sebut juga dengan lemari es atau lemari pendingin merupakan salah satu alat elektronik rumah tangga yang menggunakan proses pendinginan (refrigerasi) untuk menolong kita dalam mengawetkan makanan degan cara didinginkan.

Kulkas beroperasi menggunakan sebuah pompa panas pengubah fase beroperasi dalam sebuah putaran.

Kulkas atau lemasi es sendiri terdiri dari lemari pendingin (biasa di bagian bawah dan lebih besar ukurannya) dan lemari pembeku (khusus untuk membekukan makanan) atau salah satunya.

Saat ini yang banyak digunakan masyarakat adalah yang memiliki lemari pendingin dan lemari pembeku untuk memudahkan kita dalam mengorganisasikan makanan agar tetap fresh dan layak makan.

Sistem dua lemari (lemari pendingin dan lemari pembeku) mulai diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada tahun 1939.

Gambar kulkas 2 pintu dengan lemari pendingin di bawahnya dan lemari pembeku di atasnya

Kulkas sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Skotlandia bernama William Cullen yang berasal dari Universitas Glasgow.

William Cullen mengembangkan sebuah mesin pendingin sederhana pada tahun 1784.

William Cullen merupakan seorang ahli kimia, ahli fisika dan seorang ahli dalam bidang kedokteran sehingga ia mengetahui bahwa makanan akan menjadi lebih awet jika didinginkan.

Dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa bakteri tidak dapat berkembang biak dalam suhu dingin.

Penemuan William Cullen terus dikembangkan hingga menjadi jenis kulkas modern saat ini.

Untuk sekarang ini kulkas yang dikomersilkan lebih banyak menggunakan freon sebagai pendinginnya, namun sebenarnya freon sendiri dapat merusak lapisan ozon.

Oleh karena itu penggunaan freon sebenarnya tidak disarankan karena tidak ramah lingkungan dan dapat berdampak buruk pada lingkungan.

Maka dari itu terciptalah teknologi baru untuk menggantikan freon yaitu teknologi Hydro Fluoro Carbon atau yang disingkat dengan HFC yang diklaim ramah lingkungan.

Kulkas 220 Volt

Gambar contoh kulkas dengan tegangan 220 volt

Sekarang ini hampir seluruh produk elektronik yang beredar di pasar Indonesia memiliki tegangan sebesar 220 volt, salah satunya produk elektronik kulkas.

220 volt merupakan standard yang digunakan oleh PLN untuk tegangan listrik yang digunakan di seluruh rumah dan bangunan sehingga disarankan peralatan elektronik juga menggunakan tegangan yang sama.

Apa yang akan terjadi jika produk yang kita gunakan memiliki tegangan atau voltase listrik yang lebih rendah atau lebih tinggi dari 220 volt?

Tegangan tersebut akan berpengaruh pada usia pemakaian produk yang kita gunakan.

Jika kita menggunakan produk dengan tegangan yang rendah (misalkan 110 volt) maka produk tersebut akan menampung tegangan yang lebih besar dari kapasitasnya dan menyebabkan produk cepat rusak.

Jika kita menggunakan produk dengan tegangan yang lebih tinggi, maka produk akan bekerja hanya dengan tegangan 220 volt (dibawahnya) dan menyebabkan kinerja produk tidak maksimal sesuai dengan yang diharapkan karena kurangnya tegangan yang diterima.

Untuk itu disarankan untuk menggunakan produk dengan SMPS. Apa itu SMPS?

SMPS atau switching mode power supply merupakan alat yang dapat membuat produk elektronik kita akan tetap stabil walaupun terjadi perubahan supply tegangan.

Biasanya produk dengan SMPS memiliki batasan tegangan seperti 110 – 240 volt.

Selama tegangan masih diantara batasan yang produk miliki, maka produk dapat beradaptasi dengan perubahan tegangan yang terjadi.

Daya listrik dari kulkas 220 volt

Gambar spesifikasi sebuah kulkas yang memiliki tegangan sebesar 220 volt (di kotak merah)

Lalu bagaimana cara melihat daya listrik jika tidak dicantumkan pada spesifikasi kulkas?

Apakah terdapat cara melihat daya listrik berdasarkan tegangan kulkas saja?

Tegangan atau yang biasa kita lihat dengan 220 volt tidak dapat dikonversikan ke dalam satuan watt.

Mengapa? Watt merupakan satuan dari daya listrik sedangkan volt merupakan satuan dari tegangan listrik.

Tentunya keduanya merupakan satuan besaran yang sangat berbeda dan tidak dapat dikonversikan.

Meski begitu, keduanya memiliki hubungan yang dapat dirumuskan dengan kuat arus sehingga menghasilkan jumlah daya listrik suatu produk.

Jadi apabila kalian ingin mengetahui besaran watt yang terdapat pada suatu produk berdasarkan tegangan dan arus, maka kalian akan menemukan jawabannya.

Jika terdapat nilai kuat arus yang mengalir pada suatu produk (yang biasa di sebut dengan satuan ampere), kita dapat menghitung besarnya daya listrik sesuai dengan nilai kuat arus yang mengalir.

Sebagai contoh, jika kalian menemukan produk kulkas yang memiliki tegangan sebesar 220 volt dengan arus listrik 2 ampere maka kalian dapat mencari tahu besaran daya listrik dengan rumus dibawah ini

Gambar rumus untuk menentukan besaran daya listrik

Keterangan :

P : daya listrik (watt)
V : tegangan (volt)
I : arus listrik (ampere)

Sehingga untuk menghitungnya kita dapat memasukkannya kedalam rumus sebagai berikut :

P = 220 volt x 2 ampere = 440 watt

Maka produk kulkas tersebut memiliki daya listrik sebesar 440 watt.

Sekian informasi mengenai kulkas dengan tegangan 220 V, semoga bermanfaatya!

Jangan lupa untuk membaca artikel bermanfaat lainnya di S-gala.com!

Download juga aplikasi S-gala.com di playstore handphone kalian untuk mendapatkan promo dan peluang bisnis menarik dengan potensi untung jutaan rupiah per bulan!

Atau segera hubungi CS kami untuk penjelasan lebih lanjut.