Rangkaian star dan delta, apa perbedaannya?
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Rangkaian star delta adalah rangkaian yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang menggunakan kabel listrik 3 phase dan membutuhkan daya cukup tinggi.
Misalnya untuk motor 3 phase atau pemanas listrik yang membutuhkan daya diatas 5000 Watt atau 5 KW (Kilo Watt), sebaiknya kita menggunakan rangkaian star delta dalam mengoperasikannya.
Kelebihan Rangkaian Star dan Delta
Mengapa sih kita perlu menggunakan koneksi star dan koneksi delta ini?
- Untuk mengurangi lonjakan arus listrik atas kebutuhan energi listrik yang cukup tinggi pada saat awal peralatan bekerja
- Dapat membantu menjaga supaya peralatan yang dioperasikan lebih awet
Sistem Kerja
Gambar di bawah ini adalah salah satu bentuk dari motor 3 phasa yang banyak digunakan di industri.
Pada gambar diatas tampak terminal motor yang rangkaian kontrolnya terdiri 3 kumparan yaitu :
- Kumparan U - Dengan nama masing-masing ujungnya U1 – U2
- Kumparan V - Dengan nama masing–masing ujungnya V1 - V2
- Kumparan W - Dengan namamasing-masing ujungnya W1 - W2
Dengan demikian ada 6 buah terminal yang ada di motor.
Rangkaian Star
Selanjutnya agar lebih mudah dalam penjelasan mengenai hubungan star dan delta, kita ambil contoh peralatan motor listrik 3 phasa.
Jika kita membuat hubungan star maka yang terjadi pada kumparan motor tersebut adalah sbb:
Gambar di atas menunjukan susunan kumparan motor yang dihubungkan secara star yang bentuk susunannya mirip seperti lambang mobil mercy.
Pada gambar tampak bahwa terminal W2, U2, dan V2 digabung menjadi satu.
Gambar di bawah ini, terlihat kondisi terminal motor yang sudah diatur sedemikian rupa untuk hubungan antar kumparan motor secara star.
Sesuai dengan standar hubungan star pada kumparan motor, maka pada gambar terminal motor diatas ada bagian terminal motor yang digabung satu dengan yang lainnya dengan menggunakan lempengan tembaga, terminal motor tersebut adalah U2, V2, dan W2.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari hubungan antar kumparan motor secara star:
- Kebutuhan arus yang tinggi
- Kecepatan putaran motor rendah
- Memiliki torsi yang tinggi
Dengan demikian, untuk rangkaian star cocok digunakan untuk memulai putaran awal pada motor listrik.
Rangkaian Delta
Selanjutnya jika kita membuat hubungan kumparan motor sistem delta, maka yang terjadi pada kumparan motor adalah sbb:
Gambar diatas menunjukan susunan kumparan motor yang dihubungkan secara delta yang bentuknya mirip segitiga yang merupakan lambang delta.
Masing –masing sudut dari segitiga, merupakan pertemuan 2 ujung kumparan motor, yaitu terminal W2 – U1, U2 – V1 dan V2 – W1.
Gambar dibawah ini menunjukkan kondisi terminal motor yang sudah diatur sedemikian rupa agar hubungan antar kumparan motor secara delta.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari hubungan antar kumparan motor secara delta:
- Kebutuhan arus yang tinggi
- Kecepatan putaran motor tinggi
- Memiliki torsi yang cukup kuat, namun masih lebih lemah dari star
Hubungan kumparan motor secara delta sering digunakan pada motor–motor dengan kapasitas yang kecil (dibawah 5 KW / 5000 Kilo Watt) atau biasa digunakan dengan kombinasi hubungan kumparan secara star untuk motor-motor diatas 5 KW / 5000 Kilo Watt.
Kombinasi Rangkaian Star dan Delta
Cara mengkombinasikannya adalah dengan mengoperasikan motor secara star dahulu, setelah motor berputar dan beberapa detik kemudian barulah ubah menggunakan koneksi secara delta.
Berikut ini adalah contoh rangkaian lengkap dengan barang-barang yang diperlukan untuk membuat rangkaian star delta yang biasa digunakan untuk mengoperasikan motor 3 phasa.
Breaker
Berfungsi untuk memutus dan mengalirkan sumber listrik ke rangkaian.
Magnetic Contactor
Berfungsi untuk memutus dan mengalirkan sumber listrik ke motor 3 phasa. Pada rangkaian terdapat 3 buah kontaktor yang mengatur posisi star atau delta koneksi kumparan motor.
Jika rangkaian sedang pada mode star, maka yang aktif kontaktor A dan C. Jika mode delta aktif, maka kontaktor yang aktif adalah A dan B.
Termal Overload
Berfungsi untuk membatasi aliran listrik, jika melebihi batas yang kita tentukan maka otomatis akan memberhentikan putaran motor.
Relay
Berfungsi untuk mendukung rangkaian star delta beroperasi dengan baik.
Timer
Berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan dari star ke delta.
Select Switch
Berfungsi untuk mengatur rangkaian star ke delta berjalan secara otomatis ataupun manual.
Pilot Lamp
Berfungsi sebagai indikator rangkaian, lampu akan menyala apabila rangkaian star delta berjalan secara otomatis.
Bush Bar Untuk Jalur Netral
Berfungsi untuk membuat pengkabelan jalur netral pada rangkaian tersusun secara rapi.
Tombol Off, Star, Delta
Berfungsi untuk menjalankan rangkaian apabila berada di mode manual, sehingga motor akan beroperasi jika tombol star ditekan dan akan berpindah ke delta, apabila tombol delta ditekan.
Terminal Kabel
Berfungsi untuk membuat pengkabelan dari rangkaian star delta ke motor lebih rapi
Kabel
Untuk Kabel jalur kontaktor ke motor, ukuran disesuaikan dengan motor yang akan dikontrol. Sedangkan kabel rangkaian antar kompenen pendukung rangkaian star delta adalah 1 x 0,75 juga sudah cukup
Box Panel
Untuk menyimpan peralatan-peralatan yang pendukung rangkaian star delta tersebut diatas.
Semakin menarik kan pembahasan kita mengenai kelistrikan? Jangan lupa untuk mampir ke artikel lainnya di blogpost www.s-gala.com ya!
Segera kontak CS kami untuk mendapatkan informasi peluang bisnis menarik terkait alat-alat listrik.