Peluang Bisnis Online Tanpa Modal
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
Apakah kalian pernah mendengar istilah dropship?
Ya, seiring berkembangnya dunia bisnis online, maka muncul berbagai metode dan cara jualan online yang bisa dipilih.
Mulai dari menjadi produsen, reseller, dan dropshipper.
Kalau menjadi produsen tentu sudah jelas ya, kita sendiri yang memproduksi barangnya & menjualnya langsung ke konsumen.
Nah, kalau reseller & dropshipper, apa sih bedanya?
Mana yang lebih menguntungkan?
Dan apakah benar menjadi dropshipper artinya kita bisa berjualan tanpa modal?
Yuk kita kenali lebih jauh apa itu dropship & bedanya dengan resell.
==AS1==
Perbedaan Reseller & Dropshipper
Resell & dropship memang sering tertukar dan bikin keliru. Karena pada dasarnya, resell & dropship sama-sama kegiatan menjual produk orang lain.
Secara sederhana, reselling & dropshipping sama-sama kegiatan “menjual kembali” produk orang lain.
Perbedaan mendasar antara reseller & dropshipper adalah sebagai berikut :
Seorang reseller membeli barang di harga tertentu & menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Maka selisih harga tersebut-lah yang menjadi keuntungan bagi reseller. Sedangkan seorang dropshipper adalah pihak ke-3 yang bekerjasama dengan pemilik produk untuk memasarkan produk tersebut.
Secara rinci, berikut adalah perbedaan antara reseller & dropshipper.
1. Sistem Kerja Berbeda
Perbedaan pertama terletak pada sistem kerjanya.
Seorang reseller memiliki sistem kerja yang mirip dengan toko offline.
Reseller harus memiliki stok barang sebelum menjualnya ke konsumen.
Lalu bagaimana sistem dropshipper bekerja?
Seorang dropshipper lebih fokus pada marketing/pemasaran produk. Ketika ada pesanan, maka seorang dropshipper lalu harus memproses pesanan tersebut ke pemilik produk.
==AS2==
2. Tipe Pelayanan
Perbedaan kedua antara reseller & dropshipper terletak pada bagaimana mereka melayani konsumen.
Seorang reseller memberikan pelayanan penjualan langsung ke konsumen. Mereka akan langsung mengemas & mengirim produk sesuai pesanan konsumen.
Sedangkan seorang dropshipper melayani konsumen secara tidak langsung. Apa maksudnya?
Ketika ada pesanan, maka dropshipper akan menyampaikan pesanan tersebut ke pemilik produk/produsen, dan produsen-lah yang akan mengemas serta mengirimkan barang pesanan ke konsumen atas nama sang dropshipper.
3. Strategi & Metode Pemasaran
Perbedaan ketiga antara reseller & dropshipper terletak pada strategi dan metode pemasarannya.
Biasanya, reseller melakukan pemasaran langsung ke konsumen & menawarkan produk yang dijualnya.
Sedangkan seorang dropshipper biasanya menggunakan pemasaran lewat sosial media. Mereka membuat konten-konten menarik yang bisa menarik minat konsumen agar mau memesan.
==AS3==
4. Ketersediaan Stok Barang
Selanjutnya, perbedaan antara reseller & dropshipper terletak pada ketersediaan stok barang.
Bagi para reseller, stok barang wajib ada untuk mendukung penjualan. Bahkan biasanya mereka membeli stok barang dalam jumlah cukup banyak agar mendapatkan harga yang bisa bersaing.
Sedangkan bagi para dropshipper, ketersediaan stok bukanlah hal yang diperlukan.
Karena dropshipper hanya fokus pada kegiatan pemasaran saja. Sedangkan stok barang akan ditanggung sepenuhnya di pihak produsen / pemilik produk.
5. Jumlah Modal yang Digunakan
Perbedaan selanjutnya adalah dari segi modal yang digunakan.
Seorang reseller tentu akan menggunakan lebih banyak modal terutama dari segi penyediaan produk.
Sedangkan dropshipper cenderung menggunakan modal dalam jumlah sedikit; bahkan inilah peluang bisnis online tanpa modal!
6. Jumlah Keuntungan yang Didapat
Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah dari segi keuntungan / profit yang didapatkan.
Biasanya seorang reseller bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi karena mereka memiliki produk dengan harga modal barang yang lebih murah.
Jadi kalau dilihat dari segi keuntungan semata, tentu menjadi seorang reseller bisa jauh lebih menguntungkan.
7. Tingkat Risiko Bisnis
Sedangkan kalau kita tinjau dari segi risikonya, tentu menjadi seorang reseller memiliki risiko bisnis / risiko rugi yang lebih besar.
Kembali hal tersebut dikarenakan seorang reseller memiliki stok barang. Kalau sampai tidak terjual, maka akan menjadi stok mati & uang tidak berputar.
Menjadi seorang dropshipper bisa dibilang bisnis tanpa risiko juga!
Modal kemampuan membuat konten & marketing, maka biarpun tidak terjadi penjualan maka dropshipper tidak akan rugi secara material.
==AS4==
Jadi Lebih Baik Menjadi Reseller atau Dropshipper?
Tentu pilihan kembali ke kondisi kita masing-masing.
Jika kalian memiliki modal lebih & merupakan seorang yang risk taker, maka ada baiknya kalian memberanikan diri menjadi seorang reseller.
Tapi jika kalian punya keterbatasan modal; tapi memiliki niat besar untuk berbisnis; maka dropshipper bisa jadi pilihan yang tepat untukmu.
Peluang Bisnis Online Tanpa Modal
Setelah tahu perbedaan antara reseller & dropshipper, kini kita tahu bahwa menjadi dropshipper memang betul bisa menjadi peluang bisnis online tanpa modal!
Kalau kalian tertarik menjadi dropshipper lampu, berbagai alat listrik berkualitas tinggi dengan harga jual kompetitif, kalian ada di tempat yang tepat!
Karena sudah ada banyak reseller & dropshipper yang sukses bekerja bersama S-gala.com!
==AS5==
Kontak Untuk Informasi Peluang Bisnis Online Tanpa Modal di S-gala.com
Hubungi segera kontak WA CS kami melalui tautan berikut >> https://mauorder.online/blog-s-gala-com?produk=JadiMitraAgenReseller
Untuk mendapatkan informasi detail tentang cara berjualan produk-produk dari S-gala.com sebagai peluang bisnis online tanpa modal (Mitra S-gala.com).
Tunggu apalagi, ayo sukses bersama keluarga besar S-gala.com!