Lampu Light Emitting Diode atau yang biasa kita kenal dengan singkatan LED merupakan teknologi terkini dalam bidang pencahayaan yang kian diminati pasaran.

Dibandingkan dengan lampu-lampu pendahulunya (lampu pijar, lampu fluorescent, lampu halogen), lampu LED memiliki nilai efisiensi yang tinggi.

Lampu LED banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki banyak kelebihan, antara lain :

Hemat energi (memiliki daya yang rendah)
Hemat biaya listrik
Cahaya yang terang
Tidak mudah panas
Memiliki umur pemakaian yang panjang
Ramah lingkungan
Memiliki banyak pilihan warna
Kualitas pencahayaan yang dihasilkan lebih baik
dan masih banyak lagi kelebihan lain

Lampu LED memiliki berbagai macam pilihan tingkat kecerahan, model, dan warna sehingga cocok dijadikan lampu buat kamar tidur atau kamar mandi, ruang tamu, perkantoran, gudang, dan berbagai ruangan lainnya.

Kebanyakan lampu LED yang sering dipakai untuk ruangan adalah yang berwarna putih. Namun jika melihat ke spektrum warna warni, warna putih itu sebenarnya tidak ada dalam spektrum loh!

Lalu bagaimana lampu LED menghasilkan warna putih jika tidak masuk dalam spektrum warna-warni?

Ternyata, warna pada lampu diatur oleh color temperature atau suhu warna.

Pada umumnya LED light terbagi menjadi 3 suhu warna, yaitu :

Warm white (2.000 - 2.000 K)
Cool white (3.100 - 4.500 K)
Daylight (4.500 - 6.500 K)

Untuk warna lampu LED sendiri sebenarnya tersedia dalam beberapa warna.

Apalagi dengan perkembangan inovasi di bidang pencahayaan, semakin banyak lampu-lampu unik yang bermunculan di pasar.

Contohnya adalah lampu emergency LED. Lampu emergency merupakan lampu khusus untuk kondisi saat tidak ada aliran listrik di rumah.

Lampu emergency tetap menyala (saklar off) walau tidak ada listrik karena di dalam lampu sudah diberi baterai yang dapat menampung listrik yang sewaktu-waktu akan dipakai jika aliran listrik di rumah mati atau terjadi pemadaman listrik sementara dari PLN.

Saat lampu dinyalakan dengan voltase listrik dari PLN yang tersedia, maka lampu akan mencharge baterai yang ada pada lampu.

Contoh lainnya adalah lampu dengan remote control yang dapat kita atur warnanya.

Gambar smart bulb dengan banyak warna dalam satu lampu

Jadi dalam satu buah bohlam lampu terdapat banyak warna yang dapat kita atur dan ganti sendiri. Unik bukan?

Lampu jenis ini cocok sekali untuk dipakai dalam kamar supaya kamarmu terlihat lebih estetik.

Lampu dengan banyak warna ini biasa disebut smart bulb dengan inovasi smart color.

Warna pada lampu smart bulb ini dapat diatur juga melalui handphone kalian.

Lampu LED di rumah dapat dinyalakan dengan colokan lampu LED (biasa berbentuk fitting lampu colok beserta saklar) atau dipasang pada fitting lampu yang sudah tersedia di rumah.

Untuk lampu tidur atau lampu buat kamar tidur, dapat menggunakan colokan lampu LED dengan lampu yang memiliki daya rendah (cahaya redup).

Lalu, apa yang dimaksud dengan Lampu LED dengan tegangan 220 V?

Lampu LED dengan 220 V merupakan lampu LED yang memiliki tegangan listrik 220 V.

Jadi, lampu LED akan menyala dengan sempurna jika dialiri tegangan listrik sebesar 220 V.

Tegangan listrik standard pemerintah Indonesia yang dipakai saat ini memang 220 V.

Oleh sebab itu, hampir seluruh produk peralatan elektronik yang beredar di pasaran Indonesia rata-rata memiliki tegangan 220 V.

Lalu apa yang terjadi jika kita memakai produk yang membutuhkan tegangan dibawah 220 V?

Tentu produk elektronik yang kita miliki tersebut akan cepat rusak karena menampung tegangan yang lebih besar dari kapasitasnya.

Oleh sebab itu, jika ingin membeli lampu ada baiknya dipastikan bahwa lampu yang kita beli adalah lampu LED dengan tegangan 220 V.

Atau kalian dapat membeli produk elektronik atau lampu LED dengan supply yang berjenis SMPS (switching mode power supply).

Terkadang, tegangan pada rumah juga mengalami overvoltage dan undervoltage.

Dengan membeli produk elektronik atau lampu dengan supply SMPS ini, produk elektronik kita akan tetap stabil walau terjadi perubahan supply yang naik turun dari PLN.

Kementerian ESDM melalui PLN mengatur tarif dasar listrik untuk negara indonesia.

Gambar skema lampu LED dengan tegangan 220 V

Membuat rangkaian lampu LED 220 V tanpa trafo

Lampu LED dapat dinyalakan secara langsung dari tegangan 220 V AC tanpa trafo atau transformator.

Cara mudahnya adalah sebagai berikut ini. Pertama-tama siapkan bahan yang digunakan yaitu resistor untuk lampu LED 220 volt dan dioda.

Pada umumnya tegangan 220 V dapat berkurang dengan memakai trafo pada adaptor.

Namun jika ingin mencoba menyalakan lampu LED tanpa trafo maka dapat diperkecil tegangannya dengan menambahkan konponen seri berupa resistor untuk lampu LED 220 volt, kapasitor maupun induktor.

Gambar rangkaian lampu LED 220 volt tanpa trafo

Dapat dilihat pada gambar rangkaian di atas, R merupakan resistor dan D1 - D4 merupakan dioda.

R1 dan R2 bertugas untuk membatasi arus listrik sedangkan D1 sampai D4 bertugas untuk melindungi D5 (lampu LED) dari tegangan terbalik.

R3 bertugas untuk membatasi arus listrik juga.

Tegangan maksimal pada D1 sampai dengan D4 kurang lebih 2,4 volt (0.6 x 4 v) yang cukup untuk melindungi lampu LED dari breakdown voltage.

Sekian informasi mengenai lampu LED dengan tegangan 220 V, semoga bermanfaat ya!

Jangan lupa untuk membaca artikel bermanfaat lainnya di S-gala.com!

Download juga aplikasi S-gala.com di playstore handphone kalian untuk mendapatkan promo dan peluang bisnis menarik dengan potensi untung jutaan rupiah per bulan!

Kapan lagi bisa mendapatkan penawaran lampu LED premium super berkualitas dengan garansi 1 tahun hanya mulai dari Rp 6.500 saja?