Jenis CCTV yang Bisa Jadi Pilihan Anda
Harga lampu ekonomis
5w Rp 2.900
10w Rp 3.800
Lampu Kuning Rp 15.000 aja
Gabung jadi Agen kami sekarang
CCTV menjadi salah satu kebutuhan saat ini dalam hal keamanan dan pengintaian baik itu di rumah, kantor, atau di tempat umum dan pribadi lainnya.
Yuk kita kenalan dengan jenis-jenis CCTV yang ada di pasaran!
==AS1==
Jenis-jenis CCTV
Untuk mengenali jenis-jenis CCTV, kita dapat membaginya dapat beberapa kategori.
Jenis CCTV Berdasarkan Pemrosesan Sinyal Video
Dalam hal pemrosesan sinyal video, ada 2 jenis CCTV, yaitu analog dan digital.
1. CCTV analog
Pada jenis CCTV analog, alur pengolahan video dimulai dalam bentuk field. Field ini nantinya akan ditransmisikan ke dalam sebuah perangkat yang bernama receiver (penerima).
Ketika field sudah terkumpul, maka selanjutkan field tersebut akan menjadi frame yang akan dikirimkan ke TV dengan penerima sinyal analog atau DVR (Digital Video Recording).
Pengiriman sinyal ini biasanya menggunakan kabel dengan jenis coaxial (seperti kabel antena).
Jika perangkat penerimanya berupa TV, maka sinyal gambar dapat langsung ditampilkan di layar TV.
Sedangkan jika perangkat penerimanya berupa DVR, maka sinyal gambar dapat diubah dahulu ke bentuk digital kemudian disimpan di media penyimpanan berupa harddisk atau magnetic tape sehingga dapat diputar kembalidi lain waktu.
Kualitas gambarnya sendiri untuk CCTV analog cukup terbatas, saat tulisan ini ditulis resolusi video yang paling besar adalah 720 x 575 pixel. Walaupun saat ini ada juga yang memiliki kualitas HD.
Kelebihan CCTV Analog:
- Variasi produk cukup beragam, mulai dari kamera, DVR, dan alat lainnya.
- Harga perangkat lebih terjangkau dibanding jenis CCTV digital.
- Konfigurasi peralatan dan sistem lebih murah dan mudah.
- Kualitas gambar lebih nyata.
- Jangkauan kabel bisa lebih jauh / panjang daripada CCTV digital.
Kekurangan CCTV Analog:
- Instalasi kabel lebih berat dan lebih sulit daripada CCTV digital.
- Harga kabel coaxial dan konektor BNC-nya relatif lebih mahal.
- Membutuhkan lebih banyak kabel untuk power, data, dan video.
- Peralatan yang digunakan relatif lebih banyak daripada jenis CCTV digital.
- Rentan terhadap noise dan interfensi jika instalasi tidak dilakukan secara cermat.
- Tidak semua DVR mendukung streaming ke jaringan internet.
==AS2==
2. CCTV digital
Biasa disebut juga dengan IP Camera atau IP CCTV. Berbeda dengan jenis CCTV analog, sinyal gambar diproses menjadi data biner (sinyal digital) dan ditransmisikan melalui kabel UTP (kabel networking untuk komputer) atau secara wireless ke receiver dengan menggunakan Internet Protocol (IP).
IP sendiri adalah sebuah metode komunikasi untuk mentransmisikan data antar komputer. Penerimanya sendiri dapat langsung berupa komputer yang berupa smartphone atau NVR (Network Video Recording) jika hasil perekaman disimpan ke penyimpanan cloud.
Beberapa IP camera juga sudah dilengkapi slot memory card sehingga hasil perekaman dapat langsung disimpan secara local di perangkat itu sendiri.
Untuk resolusinya sendiri, CCTV digital memiliki resolusi gambar yang lebih besar daripada CCTV analog yang bisa mencapai lebih dari 1-megapixel selain itu sudut pengambilan gambar (viewing angle) lebih luas jika dibandingkan CCTV analog.
CCTV digital juga mampu menyimpan hasil rekaman lebih lama jika dibandingkan dengan CCTV analog dengan besaran media penyimpanan yang sama. Hal ini dikarenakan CCTV digital lebih efisien dalam pengolahan data.
Kelebihan CCTV Digital:
- Tidak memerlukan banyak perangkat & kabel (hanya perlu kabel power saja).
- Harga kabel dan konektor lebih murah dibandingkan kabel pada jenis CCTV analog.
- Lebih tahan terhadap noise dan interfensi.
- Bisa diakses dari mana saja selama terhubung ke jaringan internet.
- Lebih aman penyadapan dibandingkan CCTV analog karena ada data yang terenkripsi.
- Future proof karena ke depannya kemungkinan jenis CCTV analog semakin ditinggalkan.
Kekurangan CCTV Digital:
- Pengaturan dan instalasi lebih rumit dibanding jenis CCTV analog.
- Jika menggunakan kabel UTP, maka panjang maksimal yang dapat digunakan hanya mencapai 100m, diluar itu harus menggunakan repeater. Jika tidak maka sinyal yang akan diterima akan tidak stabil bahkan hilang.
- Harga kamera dan perangkat Power Over Ethernet (PoE), NVR relatif lebih mahal.
- Memerlukan jaringan internet dan bandwidth yang cukup besar.
- Gerakan objek pada IP camera cenderung laggy kecuali pada produk-produk high end.
- Memerlukan media penyimpanan yang besar karena resolusi lebih tinggi.
==AS3==
CCTV Berdasarkan Bentuknya
Secara umum ada 5 bentuk dan fitur-fitur CCTV yang ada dipasaran:
1. Jenis CCTV dome
Jenis CCTV / kamera ini disebut dome karena bentuknya seperti kubah.
Kamera ini cukup popular digunakan karena bentuknya tidak terlalu besar, instalasinya mudah dan praktis karena tidak perlu menambah bracket atau lensa tambahan, serta tidak terlalu menonjol dengan lingkungan disekitarnya.
Selain itu fitur yang dimilikinya juga terbilang cukup lengkap, mulai dari mode day and night (memiliki IR), kualitas gambar HD, Wide Dynamic Range (WDR), terdapat pilihan untuk indoor dan outdoor, fitur PTZ (pan,tilt, zoom), fitur perekam suara, hingga yang memiliki fitur vandal-proof (tahan pengrusakan).
Harganya pun cukup terjangkau, mulai ratusan ribu rupiah untuk jenis CCTV dome yang hanya memiliki fitur standard (analog, HD, day and night).
2. CCTV bullet
CCTV ini dilengkapi gagang untuk memegang box kameranya. Sering digunakan di pusat perbelanjaan, ruko, dan perkantoran.
Secara umum jenis CCTV ini didesain untuk diluar ruangan (outdoor) karena strukturnya yang lebih kokoh dan kuat serta weather proof sehingga tahan terhadap panas dan hujan.
Untuk fiturnya sendiri mirip dengan CCTV dome dengan fitur standard, namun karena terdapat gagang pemegangnya dan tidak memiliki fitur PTZ, kebanyakan kamera ini dipasang secara fix (tetap) menghadap area tertentu saja.
Selain fitur weather proof, CCTV jenis ini juga ada yang memiliki fitur explosive-proof (tahan ledakan).
Kamera ini memiliki casing khusus yang didesain tahan terhadap kondisi ekstrem dan biasanya dipasang pada area khusus seperti pabrik, tempat konstruksi, area pertambangan, kilang minyak, dll.
Untuk harganya sendiri (bullet dengan fitur standard) mulai dari ratusan ribu rupiah.
==AS4==
3. CCTV standar box (C-mount)
Jenis CCTV ini mirip dengan CCTV bullet namun dengan desain lebih retro atau sederhana (kotak).
Keunggulannya adalah lensanya dapat diganti-ganti dan diatur sesuai dengan kebutuhan area yang akan dipantau.
4. CCTV pengintai (camouflage)
Sesuai dengan namanya, jenis CCTV pengintai didesain untuk menyerupai objek sekitar sehingga orang yang diawasi atau dipantau tidak menyadari adanya keberadaan kamera di tempat tersebut.
Bentuk dan fiturnya bermacam-macam mulai dari yang standard seperti layaknya CCTV biasa, sampai dengan yang berukuran mikro.
5. CCTV digital bentuk khusus
Kamera ini menjadi lebih fleksibel untuk dipasang secara mandiri karena tidak memerlukan kabel & NVR karena memiliki tempat penyimpanan tersendiri.
Semakin banyak aplikasi yang memiliki user interface yang baik membuat instalasi ke jaringan internet secara wireless yang telah terpasang tidak terlalu sulit.
Hal ini pulalah yang membuat CCTV digital ini beragam bentuk, mulai dari yang hanya ditaruh dimeja sampai seperti CCTV konvensional yang dipasang di atap atau dinding bahkan ada yang dipasang di mobil juga sebagai dashcam.
Selain itu, harganya yang cukup terjangkau membuat jenis CCTV ini cukup banyak digemari untuk keperluan pribadi tanpa perlu teknisi khusus.
Untuk merknya sendiri cukup banyak pilihannya, diantaranya Panasonic, Sony, Samsung, Hikvison, Bardi, Loewix, TP-Link, Xiaomi, Thunderin, SPC, 70Mai, Blackvue, dll.
==AS5==
Jangan lewatkan berbagai informasi menarik bermanfaat lainnya hanya di blogpost S-gala.com!
Dapatkan juga info peluang bisnis menarik dengan modal NOL RUPIAH dan potensi untung jutaan rupiah per bulan hanya melalui kontak WA Admin kami!